Flamethrower Rilis Lagu Perkenalan Berjudul “Eternal Wound” dengan Bengisbengis ala old School Death Metal

Band death metal asal Bandung, Flamethrower, resmi merilis lagu debut sekaligus perkenalan mereka berjudul “Eternal Wound” pada Senin (24/2/2025) dalam format digital.

“Eternal Wound” adalah lagu dari Safaat Rizki pada vokal, Abimanyu Pandiga (gitar), Ryan Erlangga (gitar), Alvan Fadillah (bass), dan Rozi Fakhrul (drum) yang menggambarkan mengenai pergulatan batin seseorang/mereka yang terperangkap dalam siklus trauma dan rasa sakit, juga di waktu yang bersamaan menghadirkan pertanyaan mendalam tentang harapan dan transformasi.

Dengan kata lain, “Eternal Wound” merupakan perjuangan melawan rasa sakit yang tampak tak berujung, tetapi beriringan pula di dalamnya yang mematri harapan bahwasanya ada kekuatan yang bisa ditemukan di tengah penderitaan.

Sebuah perjalanan emosional untuk merefleksikan/menjawab pertanyaan makna penderitaan itu sendiri.

“Rasa sakit yang tidak berujung dapat membuat seseorang merasa terjebak dan kehilangan harapan, tetapi luka tersebut juga bisa menjadi titik refleksi: apakah penderitaan ini akan terus menahan kita, atau justru menjadi alasan untuk menemukan kekuatan yang belum pernah disadari sebelumnya (tersembunyi)?” ujar vokalis, Safaat Rizki.

Refleksi makna tersebut lantas dibentangkan ke ceruk sonic old school death metal yang bengis, kotor, gelap sekaligus suram dengan pendekatan kawat gitar berduri yang terdistorsi dan disetel rendah—lengkap dengan sayatan melodius tepat guna, permainan drum yang agresif dan kuat, hingga pekik vokal rendah menggeram sarat emosi.

Lagu berdurasi 3 menit 11 detik ini sendiri merupakan hasil elaborasi seluruh anggota Flamethrower dengan musik dan lirik yang ditulis secara rembukan.

Secara teknis, “Eternal Wound” direkam dan dikerjakan di Funhouse Studio selama dua bulan dengan kerja keras selama dua shift untuk memastikan setiap detail instrumen terdengar sempurna dan menghidupkan emosi lagu.

Untuk memastikan kualitas audio yang maksimal, proses penyempurnaan audio atau mixing dan mastering dipercayakan kepada Fernando Yehezkiel Arthur dari @lexstudiolabs.

Sementara artwork yang menghiasi single ini adalah karya dari Fanindra Pangestu (@deathcrow.archive). Artworker muda asal Temanggung, Jawa Tengah.

“Eternal Wound” yang penyebarannya dikibarkan oleh panji label independen asal Bekasi bernama Conviction Head Record ini sudah tersedia di semua platform streaming digital, seperti Spotify, Apple Music, Deezer, youtube music, Bandcamp, dan lain sebagainya.

 

Tentang Flamethrower

adalah band death metal potensial yang dibentuk pada tahun 2023 di Kota Bandung. Dimotori oleh Safaat Rizki pada vokal, Abimanyu Pandiga (gitar), Ryan Erlangga (gitar), Alvan Fadillah (bass), dan Rozi Fakhrul (drum), Flamethrower, lahir sebagai upaya ruang pelampiasan kreatif sekaligus sarana untuk menciptakan karya yang jujur dan menceritakan berbagai pengalaman hidup.

Mengetengahkan penciptaaan karya otentik dan bermakna, Flamethrower, sejatinya membungkus dan mendengungkan sonik extreme music: death metal (subgenre ekstrem dari musik heavy metal yang muncul pada pertengahan 1980-an) dan berbagai turunan variasinya, persona musikal yang dianggap memiliki energi yang kuat dan menjadi medium yang pas untuk menyalurkan pelbagai elaborasi pemikiran/keresahan.

Secara musikal, referensi Flamethrower mengacu dan berkiblat pada sirkuit-sirkuit a la Swedish death metal seperti Dismember, Entombed, dan Disrupted, band death metal lainnya macam Gatecreeper, Black Breath, hingga nama-nama legendaris dari genre old school death metal seperti Death, Obituary, dan Possessed.

Berita terkait